Meyakinkan Kekebalan Ekonomi Rakyat

30 Mei 2010

Oleh: Moh Fairuz Ad-Dailami

Berapa banyak teori dan gagasan yang mengatakan bahwa ekonomi mikro adalah sektor yang mempunyai kekebalan dan daya tahan ampuh terhadap gejolak politik maupun krisis. Celah inilah yang harus kita gunakan sebgai cara pandang optimis untuk meneropong perekonomian di tahun ini sebagai sektor yang mempunyai potensi dalam menggerakkan roda perekonomian negara di tengah-tengah puncak krisis global.

Pemerintah melalui sosialisasianya dapat dikatakan cukup berhasil dalam mencerdaskan masyarakat memahami dan melihat masalah yang ada terkait krisis global ini. Hemat kata, krisis ini tidak mungkin dihindari oleh suatu negara. Permintaan ekspor menurun, PHK besar-besaran, dan lesunya pasar merupakan asumsi pahit yang akan ditimbulkan oleh krisis global itu.

Jelas, dari sini terlihat sektor mana yang paling terpukul oleh dampak krisis sekarang. Perusahaan-perusahaan besar, indutri berbasis ekspor, dan sektor usaha makro lainnya. Paket bantuan dana, menaikkan suku bunga, dan program padat karya merupakan langkah pemerintah dalam upaya melewati krisis.

Lalu, di mana letak peran serta ekonomi rakyat berskala mikro ini sebagai sektor yang kita jadikan optimisme melewati tahun puncak krisis ke depan? Usaha mikro seperti koperasi, pertanian, perkebunan, perikanan, UKM (Usaha Kecil Menengah), dan pedangang kecil sebenarnya adalah elemen kuat dan bandel di tengah-tengah gejolak krisis ekonomi. Hal ini terbukti pada krisis ekonomi 1998, namun tidak banyak yang menyadari, sehinnga sektor ini tidak pernah menjadi variabel endogen dalam perencanaan ekonomi maupun pembangunan nasional.

Pemerintah sekali lagi dituntut peduli penuh dalam memberdayakan sektor perekonomian bawah ini. Seperti memberikan pinjaman modal dengan syarat ketentuan yang mudah, kebijakan pengendalian harga barang dipasar yang terjangkau, dan kebijkan-kebijakan “pro-rakyat” lainnya adalah langkah tepat untuk menciptakan sektor ini lebih menggeliat lagi.

Akibatnya, hal ini akan menumbuhkan kembali kemampuan daya beli masyarakat sekaligus alternatif memulihkan kelesuan pasar ketika ekonomi skala makro sudah terlalu berat untuk di atasi karena parahnya terinfeksi krisis yang ada. Jelasnya, ekonomi rakyat yang terkesan remeh dan “tak terlihat” itu kenyataanya mempunyai kekebalan yang luar biasa. Seberapa besar kekebalan itu ada tergantung seberapa besar pemerintah benar-benar mau mendukungnya.

Inilah tawaran untuk melewati masa suram tahun ini, optimisme itu akan tetap ada ketika kita mau benar-benar peduli untuk melihatnya. Bahwa sektor perekonomian rakyat tidak “semenggiurkan” ekonomi makro itu memang benar, namun sektor ini tidak dapat dipungkiri fungsi-gunanya sebagai bantalan empuk ketika pasar global mengalami kegagalan.

Tinggalkan komentar